Cari Blog Ini

Selasa, 15 Mei 2012


TUGAS FISIOLOGI TANAMAN HORMON DAN ZPT
Di Susun Oleh : Fuad Annas Fz I. HORMON
a. Pengertian hormon
Hormone pada tumbuhan yang pernah dikenal dengan sebutan fitohormon adalah sekumpulan senyawa organic namun tidak berupa hara (nutrient)baik yang alami maupun yang di buat oleh manusia, yang dalam keadaan sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Penggunaam istilah hormone pada tumbuhan mengacu pada hormone yang ada dalam hewan. Namun tidak seperti pada hormone hewan yang mana dihasilkan oleh kelenjar endokrin, hormone tumbuhan dihasilkan oleh jaringan – jaringan tertentu. Hormone tumbuhan dapat di transfer melalui sitoplasma atau ruang antar sel sehingga penyebarannya tidak harus melalui pembuluh. Sifat hormone pada tumbuhan adalah endogenous atau endogen yang dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan maupun exogenous yang diberikan dari luar system individu. Hormon eksogen dapat juga merupakan bahan non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan). Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan dari hormon hewan, dipakai pula istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris: plant growth regulator/substances) bagi hormon tumbuhan. b. Fungsi hormon Secara umum hormone berfungsi untuk mempengaruhi pertambahan panjang pada batang, pertumbuhan dan deferensiasi dan percabangan pada akar. Hormone pada tumbuhan juga berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan dan deferensiasi akar, mendorong pembelahan sel, mendorong perkecambahan dan menunda penuaan. Perkembangan biji, perkembangan kuncup juga merupakan akibat adanya aktivitas hormone yang ada pada tumbuhan.
 c. Macam – macam hormon dalam tumbuhan
Ada beberapa macam atau jenis hormone yang ada pada tumbuhan, saat ini dikenal ada lima kelompok utama hormone pada tumbuhan yaitu
1. Auksin Auksin mempunyai 9 auksin indol, 14 sitokinin, 52 giberelin, tiga asam absisat, dan satu etilena yang dihasilkan secara alami dan telah diekstraksi manusia. ZPT sintetik ada yang memiliki fungsi sama dengan ZPT alami, meskipun secara struktural berbeda. Auksin dicirikan sebagai substansi yang merangsang pembelokan ke arah cahaya (fotonasti) pada bioassay terhadap koleoptil haver (Avena sativa) pada suatu kisaran konsentrasi. Kebanyakan auksin alami memiliki gugus indol. Auksin sintetik memiliki struktur yang berbeda-beda. Beberapa auksin alami adalah asam indolasetat (IAA) dan asam indolbutirat (IBA). Auksin sintetik (dibuat oleh manusia) banyak macamnya, yang umum dikenal adalah asam naftalenasetat (NAA), asam beta-naftoksiasetat (BNOA), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D), dan asam 4-klorofenoksiasetat (4-CPA). 2,4-D juga dikenal sebagai herbisida pada konsentrasi yang jauh lebih tinggi.
2. Sitokinin Hormone sitokinin berfungsi untuk merangsang atau mempunyai peran dalam proses pembelahan sel. Senyawa dari golongan ini yang pertama ditemukan adalah kinetin. Kinetin diekstrak pertama kali dari cairan sperma ikan hering, namun kemudian diketahui ditemukan pada tumbuhan dan manusia. Selanjutnya, di temukan pula zeatin, yang diekstrak dari bulir jagung yang belum masak. Zeatin juga diketahui merupakan komponen aktif utama pada air kelapa, yang dikenal memiliki kemampuan mendorong pembelahan sel. Sitokinin alami lain misalnya adalah 2iP. Sitokinin alami merupakan turunan dari purin. Sitokinin sintetik kebanyakan dibuat dari turunan purin pula, seperti N6-benziladenin (N6-BA) dan 6-benzilamino-9-(2-tetrahidropiranil-9H-purin) (PBA).
3. Giberelin (asam giberelat) Golongan ini merupakan golongan yang secara struktur paling bermiripan, dan diberi nama dengan nomor urut penemuan atau pembuatannya. Senyawa pertama yang ditemukan memiliki efek fisiologi adalah GA3 (asam giberelat 3). GA3 merupakan substansi yang diketahui menyebabkan pertumbuhan membesar pada padi yang terserang fungi Gibberella fujikuroi.
4. Etilena atau etena Etilena atau etena adalah satu-satunya hormone yang hanya terdiri dari satu substansi saja, yaitu etena, dan berwujud gas pada suhu dan tekanan ruangan (ambien). Peran senyawa ini sebagai perangsang pemasakan buah. Pemeraman merupakan tindakan menaikkan konsentrasi etilena di sekitar jaringan buah untuk mempercepat pemasakan buah. Pengarbitan adalah tindakan pembentukan asetilena (etuna atau gas karbid); yang di udara sebagian akan tereduksi oleh gas hidrogen menjadi etilena. Berbagai substansi dibuat orang sebagai senyawa pembentuk etilena, seperti ethephon (asam 2-kloroetil-fosfonat, diperdagangkan dengan nama Ethrel) dan beta-hidroksil-etilhidrazina (BOH). Senyawa BOH bahkan juga dapat memicu pembentukan bunga pada nanas. Kalium nitrat diketahui juga merangsang pemasakan buah, barangkali dengan merangsang pembentukan etilena secara endogen.
5. Inhibitor Inhibitor alami adalah asam absisat atau ABA. ABA selanjutnya dapat diproses menjadi bentuk tidak aktif yang disebut sebagai metabolit ABA. Berbagai senyawa sintetik dibuat dan diperdagangkan untuk menghambat atau menunda proses metabolisme, seperti MH, (2-kloroetil) amonium klorida (CCC, merek dagang Cycocel dan Chlormequat), SADH, ancymidol, asam triiodobenzoat (TIBA), dan morphactin.
II. ZPT ( Zat Pengatur Tumbuh ) Dalam dunia pertanian, Zat Pengatur Tumbuh atau sering kita sebut dengan ZPT mempunyai peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan untuk kelangsungan hidup suatu tanaman. Zat pengatur Tumbuh adalah senyawa organik yang bukan hara yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Zat Pengatur Tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu Auxin, gibberellin, cytokinin, ethylene dan inhibitor dengan ciri khas dan pengaruh yang berlainan terhadap proses fisiologis. Auxin adalah senyawa yang dicirikan oleh kemampuannya dalam mendukung terjadinya perpanjangan sel (cell elongation) pada pucuk, dengan struktur kimia dicirikan oleh adanya Indole Ring. Sedangkan yang dimaksud dengan gibberellin adalah senyawa yang mengandung Gibban skeleton, menstimulasi pembelahan sel (cell division), perpanjangan sel atau keduanya. Zat Pengatur Tumbuh Cytokinin adalah senyawa yang mempunyai bentuk dasar adenine (6-amino purine) yang mendukung terjadinya pembelahan sel. Ethylene senyawa yang terdiri dari 2 atom karbon dan 4 atom hidrogen. Dalam keadaan normal ZPT ini akan berbentuk gas, mempunyai peranan dalam proses pematangan buah dalam fase climacteric. ZPT yang terakhir adalah Inhibitor yang berperan dalam penghambatan proses biokimia dan proses fisiologis bagi aktivitas keempat Zat Pengatur Tumbuh diatas. Kelima ZPT diatas secara syntetik telah dibuat untuk keperluan pertanian dan research, yang tentunya akan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan alam dan pertanian.
Sumber:  http://www.gerbangpertanian.com/2010/04/zat-pengatur-tumbuh-tanaman.html
Davis p.j . plant hormones and their role in plant growth and development. Martinus nijhoff publ. dorddrecht/boston/lancarter.

Jumat, 23 Maret 2012

FISIOLOGI TANAMAN

fisiologi tanaman
FISIOLOGI TANAMAN
“PENGARUH UNSUR HARA TERHADAP TANAMAN”
1.                                                                                     FUNGSI Cu PADA PERTUMBUHAN TANAMAN
defisiensi unsur hara
Unsur hara makro yang diserap oleh tanaman relatife banyak yang diperlukan, kekurangan unsur hara hara makro menimbulkan defisiensi yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain sedangkan kelebihan unsure hara makro tidak menimbulkan pengaruh karena akan terlarut ke dalam tanah atau larut oleh air. Unsur-unsur hara mikro merupakan unsur-unsur hara yang sama pentingnya dengan unsur-unsur hara makro bagi tanaman, walaupun dalam hal ini kebutuhannya hanya sedikit. Unsur hara mikro biasa juga disebut unsure hara minor atau trace element. Kalau terdapat dalam jumlah yang berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Unsur mikro berasal :
a. Mineral-mineral dalam bahan induk tanah
b. Bahan organik
Unsur tembaga diserap oleh akar tanaman dalam bentuk Cu++. Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan macam-macam enzim seperti berikut:
a. Ascorbic acid oxydase
b. Lacosa
c. Butirid Coenzim A.dehidrosenam
Umumnya tanah jarang sekali yang kekurangan Cu, akan tetapi apabila terjadi kekurangan Cu, maka pengaruhnya terhadap daun yang dalam hal ini daun menjadi bercoreng-coreng (belang), ujung daun memutih, keadaan demikian lazim disebut penyakit reklamasi (reclamation desease). Jika kekurangan Cu berkelanjutan, tanaman akan menjadi layu dan akhirnya mati. Tembaga (Cu) mempunyai peranan penting dalam pembentukan hijau daun(khlorofil). Di dalam tanah Cu terdapat dalam bentuk :
a. Malachit ------------------ (CaCO3Cu(OH)2;
b. Cuprit --------------------- (Cu2O).
2.       GEJALA KEKURANGAN Cu
Pada bagian daun, terutama daun yang masih mmuda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedangkan ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi cokelat dan kemudian juga menyebabkan kematian pula. Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna cokelat dan pada bagian dalamnya sering ditemukan sejenis perekat (gum). Gejala-gejala tersebut pada tanaman penghasil buah-buahan (yang kekurangan zat Cu) seperti jeruk, apel, per dan lain sebagainya.
Defisiensi tembaga pada umumnya terjadi pada tanah-tanah gambut yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (layu dengan cepat dan batang tanaman melemah). Cu sebagai pupuk digunakan dalam bentuk CuSO4.5H2O atau Cupri sulfat.

Minggu, 08 Januari 2012

fhat benzema anak tani: al-qur'an dan pertanian

fhat benzema anak tani: al-qur'an dan pertanian: al-qura'n sebagai pedoman hidup manusia, tidak hanya berisi perintah dan larangan semata. tapi dalam al-qur'an mengatur berbagai hubungan hi...