Cari Blog Ini

Jumat, 23 Maret 2012

FISIOLOGI TANAMAN

fisiologi tanaman
FISIOLOGI TANAMAN
“PENGARUH UNSUR HARA TERHADAP TANAMAN”
1.                                                                                     FUNGSI Cu PADA PERTUMBUHAN TANAMAN
defisiensi unsur hara
Unsur hara makro yang diserap oleh tanaman relatife banyak yang diperlukan, kekurangan unsur hara hara makro menimbulkan defisiensi yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain sedangkan kelebihan unsure hara makro tidak menimbulkan pengaruh karena akan terlarut ke dalam tanah atau larut oleh air. Unsur-unsur hara mikro merupakan unsur-unsur hara yang sama pentingnya dengan unsur-unsur hara makro bagi tanaman, walaupun dalam hal ini kebutuhannya hanya sedikit. Unsur hara mikro biasa juga disebut unsure hara minor atau trace element. Kalau terdapat dalam jumlah yang berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Unsur mikro berasal :
a. Mineral-mineral dalam bahan induk tanah
b. Bahan organik
Unsur tembaga diserap oleh akar tanaman dalam bentuk Cu++. Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan macam-macam enzim seperti berikut:
a. Ascorbic acid oxydase
b. Lacosa
c. Butirid Coenzim A.dehidrosenam
Umumnya tanah jarang sekali yang kekurangan Cu, akan tetapi apabila terjadi kekurangan Cu, maka pengaruhnya terhadap daun yang dalam hal ini daun menjadi bercoreng-coreng (belang), ujung daun memutih, keadaan demikian lazim disebut penyakit reklamasi (reclamation desease). Jika kekurangan Cu berkelanjutan, tanaman akan menjadi layu dan akhirnya mati. Tembaga (Cu) mempunyai peranan penting dalam pembentukan hijau daun(khlorofil). Di dalam tanah Cu terdapat dalam bentuk :
a. Malachit ------------------ (CaCO3Cu(OH)2;
b. Cuprit --------------------- (Cu2O).
2.       GEJALA KEKURANGAN Cu
Pada bagian daun, terutama daun yang masih mmuda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedangkan ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi cokelat dan kemudian juga menyebabkan kematian pula. Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna cokelat dan pada bagian dalamnya sering ditemukan sejenis perekat (gum). Gejala-gejala tersebut pada tanaman penghasil buah-buahan (yang kekurangan zat Cu) seperti jeruk, apel, per dan lain sebagainya.
Defisiensi tembaga pada umumnya terjadi pada tanah-tanah gambut yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (layu dengan cepat dan batang tanaman melemah). Cu sebagai pupuk digunakan dalam bentuk CuSO4.5H2O atau Cupri sulfat.